PRINSIP PEMBELAJARAN
1.
Pembelajaran dilaksanakan melalui bermain
Bermain merupakan wahana belajar bagi anak. Anak belajar seraya bermain dan bermain seraya belajar. Pemenuhan metode dan alat bermain yang tepat dan bervariasi serta memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan.
Bermain merupakan wahana belajar bagi anak. Anak belajar seraya bermain dan bermain seraya belajar. Pemenuhan metode dan alat bermain yang tepat dan bervariasi serta memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan.
2.
Menciptakan suasana yang aman, nyaman, bersih,
dan menarik
Menata lingkungan belajar yang memungkinkan anak merasa nyaman, bersih, dan menarik sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Menata lingkungan belajar yang memungkinkan anak merasa nyaman, bersih, dan menarik sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif.
3.
Pembelajaran yang berorientasi perkembangan
Anak memiliki karakteristik perkembangan yang khas dan unik. Pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak yang dilaksanakan secara bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan.
Anak memiliki karakteristik perkembangan yang khas dan unik. Pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak yang dilaksanakan secara bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan.
4.
Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak
Kegiatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan fisik dan psikis anak dengan memperhatikan perbedaan bakat, minat dan kebutuhan masing-masing anak.
Kegiatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan fisik dan psikis anak dengan memperhatikan perbedaan bakat, minat dan kebutuhan masing-masing anak.
5.
Pembelajaran berpusat pada anak dan kegiatan
pembelajaran
Pembelajaran menempatkan anak sebagai subyek pebelajar (berpusat pada anak) yang dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan mendorong kreativitas serta kemandirian.
Pembelajaran menempatkan anak sebagai subyek pebelajar (berpusat pada anak) yang dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan mendorong kreativitas serta kemandirian.
6.
Penanaman nilai-nilai moral keagamaan dan
kebudayaan karakter bangsa
Penanaman nilai moral keagamaan dibina oleh tenaga profesional melalui kegiatan khusus (iqra dan praktik ibadah) misalnya adalah rutinitas pengenalan Sholat Dluha sebelum belajar. Nilai-nilai budaya karakter bangsa (religius, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, mandiri, kreatif, peduli sosial, rasa ingin tahu dan peduli lingkungan) terintegrasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran.
Penanaman nilai moral keagamaan dibina oleh tenaga profesional melalui kegiatan khusus (iqra dan praktik ibadah) misalnya adalah rutinitas pengenalan Sholat Dluha sebelum belajar. Nilai-nilai budaya karakter bangsa (religius, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, mandiri, kreatif, peduli sosial, rasa ingin tahu dan peduli lingkungan) terintegrasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran di PAUD KB Banana Smart Kindegarten dirancang secara
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar adalah dipilih yang terbaik, berpengalaman dalam
bidang ilmunya, serta selalu mengembangkan kemampuannya.
Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Bahasa
Inggris untuk anak;
2. Seni
music dan tari
3. Seni
gambar
Kerja Sama
PAUD KB Banana Smart Kindegarten lagi proses pengembangan untuk
selalu melakukan perbaikan-perbaikan dan akan melakukan program kerjasama
dengan instansi dan juga yang berkaitan dengan PAUD kedepan.
Adapun hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi:
1. Laporan
kepada orang tua murid, berbentuk Buku Penghubung.
2. Program
Guru Tamu (orang tua menjadi guru tamu dalam pembelajaran di kelas);
3. Penjelasan
oleh staf sekolah;
4. Media
promosi berupa brosur;
5. Media
promosi berupa spanduk;
6. Promosi
melalui media elektronik;
Contact Person
- Imang
Hilman / Ketua Yayasan (081323167671)
- Nunung
Nurjanah / Ketua Penyelenggara (087879940909)
0 komentar:
Posting Komentar